»

Wednesday, July 20, 2011

Konsekuensi..

Update:
foto pertama berempat di daycare: Monday, July 25th, 2011

---------------------------------------------------------

Alhamdulillah, hari ini adalah hari ketiga A3 masuk sekolah dan daycare di Himyah. So far so good, mereka sepertinya sangat menikmati saat-saat sekolah di pagi hari, lalu bermain (dan ditengok bapak ibunya) di jam istirahat, dan lanjut dengan mengaji di sore harinya. They had so much fun, if I may said.. (oh ya, tentu saja semua menyenangkan, selain sesi menangis si #A2 saat kami tinggalkan kemaren dan kemarennya lagi lol)
Rasanya senang, bisa tenang ninggalin mereka di tangan-tangan yang (insyaALLAH) bisa dipercaya. Well, si teteh di rumah sebenernya bisa dipercaya, sih. Cuma tentu saja lain rasanya, kalo tiap jam istirahat kami bisa nengok dan liat kondisi mereka secara 'live' ketimbang cuma mengandalkan suara di telpon doang, kan? senyum
But when there are situations, then there are consequences..
Konsekuensi yang Ibu maksud disini adalah:
  1. bangun harus (jauh) lebih pagi: yang biasanya paling cepet jam 05, sekarang paling telat jam 4 kudu udah melek..
  2. masak untuk bekal makan siang mereka: Oh ya, dari beberapa waktu lalu, baginda ratu memang sudah bertekad (dalam hati, tentunya) untuk sebisa mungkin, mulai dari sekarang, apapun yang masuk ke dalam perut those little precious, are made in me.. Mudah-mudahan bisa. *amien, amien*
  3. nyiapin sarapan untuk di cemil di perjalanan (yang ini sih spesialnya untuk si tengah, karena si sulung jaraaannng banget mau makan di mobil) plus nyiapin untuk makan pagi mereka, sebelum masuk kelas;
  4. jangan lupa Baby A juga udah makan nasi lengkap dengan lauk dan sayurnya sendiri (yang ini masih nggak terlalu ribet, karena sayur doski kan belum pake bumbu apapun. Ya, A-PA-PUN);
  5. mandiin #A1 dan #A2 (ini selain karena Ibu pengen mereka latihan bangun dan mandi lebih pagi, juga karena Ibu nggak mau mereka 'terlantar' di daycare, secara di daycare itu pengasuh cuma ada 3 orang, dan ada 4 batita lain yang harus mereka urus selain A3)
  6. merah ASI di.. mobil! Iyaaa.. ternyata, bisa juga merah ASI di perjalanan menuju kantor. Ini sebenernya baru kemaren-kemaren Ibu praktekin. Awalnya pas suatu hari Ibu kesiangan bangun, dan musti milih antara nyiapin sarapan untuk si boss besar ato merah ASI, then I picked the first one. Pikirnya ya sudah lah, merah ASInya ntar aja, yang penting si boss besar bisa bawa bekal sarapan, dan yang terpenting, nyelamatin absen dulu. Nggak tahunya, di tengah jalan, selesai nyusu, baby A (waktu itu abang dan mbak belum mulai masuk Himyah) bobo puleeess banget, jadi dibaringin deh, di jok mobil. (eh, ya.. sejak dari jaman mbak Aura masuk himyah dulu sampe sekarang bawa baby A ke daycare, Ibu selalu duduk di bangku tengah. Jadi, si boss besar udah kayak sopir pribadi aja, tuh. Sopir pribadi yang nggak digaji, maksudnya. Kesian, yaaa? Hihihi.. ) Back to the topic, waktu itu Ibu iseng-iseng aja, nyoba merah ASI. Eeeehh, ternyata bisa. Malah itungannya lebih cepet selesai. Merah ASI untuk menuhin botol yang 180ml, cuma makan waktu paling sekitar 10 menitan. Kalo di rumah biasanya 20 sampe 30 menit, lho. Cihuy, dehhhh.. biggrin Nah sekarang nih, kerasa deh manfaatnya merah ASI di mobil. Bisa hemat waktu. Oke, rada ribet tentunya, kalo merah ASInya di mobil yang jalannya (rada) ngebut dalam rangka ngejar absen, lalu di samping kita ada si tengah plus si bontot yang tarik-tarikan (baca: rebutan) mainan. Seruuuuu...! sengihnampakgigi
  7. malemnya, begitu sampe rumah, (yang mana paling cepet jam 18.15wib) langsung mandi, sholat, makan malem, langsung harus milih-milih baju untuk dipake A3 besokannya. Sebelum tidur sempetin nyiapin bahan-bahan makanan yang akan dimasak besok pagi, trus siap-siapin apa yang kira-kira bisa disiapin dari malem itu juga, buat dibawa besoknya (kayak bekal sekolah untuk disimpen di tas #A1 dan #A2). Dan rasanya, akan sangat beruntung bisa ngerjain semua itu dengan tenang, kalo si bontot nggak nyerocos (iya, doski udah pinter babbling sekarang senyum) minta nyusu.. Hihihi...
Itu konsekuensi-konsekuensi yang mau nggak mau musti kita jalani seiring dengan pilihan kita masukkin A3 ke Himyah.
Ribet? Pasti.
Repot? Tentu.
Capek?
Jangan ditanya.
Sport jantung?
Itu apalagi....

Tapiiiii...

For now, this is the best investment we can afford for those little precious.
Jadi, saat ada konsekuensi : baik atau buruk, menyenangkan atau menyebalkan, bikin capek atau bikin nyantai, ya sudah.. let's take those as our consequences, and let's start all of these by saying: Bismillah... senyum