»

Wednesday, August 24, 2011

Syukur Nikmat...

Alhamdulillah Yaa, Allah..
Terima kasih, untuk:
  1. mengijinkan kami melahirkan dan membesarkan anak-anak yang sehat dan sempurna fisiknya.. (miris, liat tayangan di TV, ada begitu banyak anak yang lahir dalam ketidaksempurnaan.. redface )
  2. mengijinkan kami mempunyai si item, walopun dulu ngos-ngosan nyicilnya.. lol (ngeri, liat lautan manusia berjubel antri tiket kereta, desak-desakan di terminal bus dan dorong-dorongan di pelabuhan..cry )
  3. mengijinkan kami hidup dengan sangat layak, hingga bisa memilih, merk baju apa yang kami sekeluarga mau beli.. (sedih, liat ada begitu banyak orang berebut baju bekas yang dijual dengan harga 1000 perak untuk kaos dan 5000 perak untuk celana panjang.. redface)
  4. memberikan kami begitu banyak rejeki, hingga kami bisa memilih, makanan apa yang mau kami makan untuk buka puasa dan sahur nanti.. (diluar sana masih ada jutaan orang yang kelaparan, yang pastinya sudah tak tahu lagi, apa yang bisa mereka makan..)
  5. memberikan bonus pertengahan tahun yang jumlahnya diluar perkiraan, hingga kami berkesempatan untuk membaginya dengan orang lain.. (terima kasih, kami diberi kesempatan untuk menempatkan tangan kami diatas, hingga kami tak perlu menengadahkan tangan, meminta zakat pada orang lain, dengan dorong-dorongan, berdesak-desakan, sambil membawa bayi dan balita.. confused )
Alhamdulillah..
Terima kasih banyak, Allah..
Terima kasih untuk semuaaaaa yang sudah Engkau berikan, yang mungkin bahkan kami tidak sadari sudah KAU berikan, saking banyaknya..
Tolong jadikan kami manusia yang pandai bersyukur, dan JANGAN PERNAH jadikan kami manusia yang kufur nikmat...
Amieennn...

Jadi.. Masih boleh-kah kami minta supaya perjalanan mudik nanti lancar ya, Allah?
Mohon supaya anak-anak (dan kami juga, tentunya) sehat semua, nggak ada yang sakit..?
Lalu jalanan lancar, sepi, syukur-syukur nggak pake macet...?
Lalu si item juga aman dan nyaman, nggak pake rewel, apalagi ngadat..? wink
Teruuuus...
Eheemmmm...!!! *bener-bener minta dijitak nih manusia*