Nah, jadiiii... ceritanya, si mbak A ini 'ketemuan' di FB sama salah seorang teman kuliahnya dulu ~sebut saja Mr. Y~ Terrrrnyaaataaaa, dulu si Mr. Y ini menaruh hati sama mbak A. Dan itu diungkapin setelah... (hampir) 15 tahun kemudian. Curcolnya itu di email-in ke FB-nya mbak A. Dan menurut si mbak A, itu curhatan si Mr. Y ya udah aja didiemin ngendon gitu aja di inbox-nya. Dibales nggak, dimasukkin hati juga kagak. Unfortunately, imel isi curhatan itu dibaca sama suaminya mbak A . (mereka berdua sama-sama punya password FB pasangan mereka masing-masing, jadi suaminya mbak A bisa liat inboxnya si mbak A) Got the point?
Nah akhirnya, terjadilah gonjang ganjing dalam keluarga mereka, dan gonjang ganjing itu lumayan heboh, lho. Sampe berhari-hari. Si mbak A sampe nangis-nangis. Doski bener-bener nggak nyangka, kalo imel si Mr. Y itu bakalan ditanggapin serius ama suaminya. Di sisi lain, si suami ngerasa ditipu, dibohongi, ditelikung dari belakang, pokoknya kasarnya dikadalin, lah. Hadooohhh...
Untungnya, semua masalah terselesaikan dengan baik, mereka berdua bicara baik-baik, heart to heart conversation deh, pokoknya. Hasilnya, ya itu tadi. Si mbak A kudu ngeganti nama aslinya dari Abcde Fghij menjadi IbunyaKlmnOpqr. Si Mr. Y gimana nasibnya? Di block, lah. Jadi mereka nggak temenan lagi. Kesiaaaaan, deh..
Nach. Itu cerita yang pertama. Sekarang cerita yang ke-2. Syahdan, suatu ketika, (masih di FB) Ibu pernah di add sama ~sebut saja namanya C~
Pas Ibu liat mutual friend-nya, kita punya banyak temen yang sama, jadilah ibu confirm itu ajakan pertemanan. Selang beberapa hari, secara nggak sengaja, Ibu liat foto-foto si C yang diupload.. lho, lho, loohhh, kok.. ada foto-fotonya si D, ya? Ternyata, si C adalah istri dari si D. Oohh.. Oooo, kaayyy...
Note: beberapa tahun yang lalu, si D ini pernah deket sama Ibu (cuma deket, nggak sampe jadian, lha wong emang Ibu nggak nyimpen perasaan apa-apa ke dia). Yah, sebenernya rada kaget juga, di add sama istrinya ini. (yes, they had been married for about ehm kalo gak salah 7 or 8 years, and had 2 kids). Tadinya rada suudzon: ngapain juga nge-add gue, ya..? Tapi mari ber-possitive thinking aja, deh. Mungkin, istrinya memang pengen kenal sama Ibu, karena kebetulan memang kami punya banyak teman yang sama; ato mungkin, istrinya memang bener-bener nggak tahu kalo Ibu dan suaminya pernah 'deket' (err.. ini mungkin nggak, ya?) Anywaaayyy... pokoknya gitu, deh. Kami temenan di FB. And just like that. Just friend. You know what kind of friend on FB is. Just a list. Nggak pernah say hello, comment, or anything. Naah, suatu hari, pas si C ini ngupdate status, kok ternyata namanya diganti, dari Cbdefg (her real name) jadi Bunda-nyaHijkLmnop (HijkLmnop ini adalah nama anak-anak mereka) Kok Ibu tahu itu si C? Ya karena profile picture-nya kan foto suami dan anak-anaknya. *disengaja?*
Nah, iseng-iseng, Ibu tanya: kenapa namanya diganti. Eh, langsung dijawab: permintaan suami, biar nggak ada orang (di masa lalu) yang bisa ngelacak dia. Daripada nantinya (katanya) mereka berantem, akhirnya si C nurut aja apa kata suaminya.
*What the...?????*
Cerita ke-3. Ini

Gong-nya adalah, saat suatu hari, mendadak statusnya diganti, dari MARRIED jadi IT'S COMPLICATED...
* again: What the....???!!!*
Moral of the stories:
- Masa lalu adalah bagian dari kita. Terima itu. Baik, buruk; hitam, putih; semuanya adalah proses yang membentuk ujud kita sekarang. Jadi jangan pernah musuhi masa lalu. Kalopun ada kesalahan kita di masa lalu, maka maafkan kesalahan itu. Kata orang, memaafkan tidak akan mengubah masa lalu, tetapi setidaknya, memaafkan akan melapangkan masa depan.
- Facebook, selain tentunya untuk menghubungkan kita dengan teman, sodara, relasi, rekan bisnis and so on and so on; bukannya berguna juga untuk menghubungkan kita dengan teman-teman di masa lalu kita? Teman TK, teman SD, SMP, SMA, ato bahkan 'cuma' teman ngaji di Madrasah Ibtidaiyah sekian puluh tahun lalu.. Coba, pikir.. pada saat kita men-search seseorang, yang kita ketik, kan nama aslinya, tho? BUKAN nama anaknya? Lhaaa.. namanya udah bertahun-tahun nggak ketemu, manalah kita tahu, temen kita itu udah merit apa belum, udah punya anak apa belum. Boro-boro tahu nama anaknya. Betul..???
- Mengubah nama asli dengan nama IBU-nya...., ato BUNDA-nya.... ato PAPA-nya...., ato AYAH-nya...., ato KAKEK-nya.... (Hahhh? Kakekkkk?
) itu udah parah. Tapi tentu saja lebih parah, kalo profil picture yang dipasang PUN pake foto anaknya, foto suami/istrinya, ato lebih parah lagi, foto hewan piaraannya. Lhaaa wong pake foto sendiri aja (kadang) masih ada lho, temen yang nggak ngenalin kita. Misalnya, dulu kurus, sekarang gendut. Dulu berkumis parah (oh yes, Ibu nggak suka cowok berkumis), sekarang klimis, dulu pake kacamata, sekarang pake softlens, dulu pake jilbab, sekarang enggak (Eeehhhhh? Ada, lhoooo!) Life happens, sodara. Dan buanyaaaaakkk sekali hal terjadi. Jadi JANGAN PERNAH mengharapkan keadaan orang lain PASTI sama dengan yang terekam di memori terakhir kita. People changes...
- Hari gini masih curiga suami/istri main mata (baca: FB-an) dengan someone on his/her past? Please deh, aaahhhh...
Udah pada
tuagede, kaleeee... Malu ama umur, malu ama anak-anak, malu sama Tuhan... - Jangan pernah mengubah status (specially untuk yang udah menikah) dengan seenaknya. Please ya, mbak. Siapa sih, yang pernikahannya nggak punya masalah? Siapa sih, (hareeee geneeneee...) yang nggak berantem sama suami? Tapi kan nggak berarti SELURUH dunia musti tahu itu. Inget, lhooo.. Aib suami berarti aib kita. Hati-hati....
- Jadi... hati-hati ya, kalo mau mengubah nama, profil picture, ato bahkan status di Facebook-nya.. Hati-hati, jangan sampe berantem sama suami...