»

Monday, August 31, 2009

Love you (full) Ayah...

(renungan pendek ini Ibu dapat dari salah satu milis..didedikasikan untuk Myko Sefriyana..Laki-laki terkasih, suami tercinta dan tentunya, Ayah yang super hebat..!)

Ayah (memang) Menakjubkan!

Ayah ingin anak-anaknya punya lebih banyak kesempatan daripada dirinya, menghadapi lebih sedikit kesulitan, lebih tidak tergantung pada siapapun - dan (tapi) selalu membutuhkan kehadirannya.

Ayah membiarkan kamu menang dalam permainan ketika kamu masih kecil, tapi dia tidak ingin kamu membiarkannya menang ketika kamu sudah besar. Ayah tidak ada di album foto keluarga, karena dia yang selalu memotret. Ayah selalu tepat janji! Dia akan memegang janjinya untuk membantu seorang teman, meskipun ajakanmu untuk pergi sebenarnya lebih menyenangkan.

Ayah selalu sedikit sedih ketika melihat anak-anaknya pergi bermain dengan teman-teman mereka.karena dia sadar itu adalah akhir masa kecil mereka.

Ayah mulai merencanakan hidupmu ketika tahu bahwa ibumu hamil (mengandungmu) , tapi begitu kamu lahir, ia mulai membuat revisi. Ayah membantu membuat impianmu jadi kenyataan bahkan diapun bisa meyakinkanmu untuk melakukan hal-hal yang mustahil, seperti mengapung di atas air setelah ia melepaskanya.

Ayah mungkin tidak tahu jawaban segala sesuatu, tapi ia membantu kamu mencarinya. Ayah mungkin tampak galak di matamu, tetapi di mata teman-temanmu dia tampak baik dan menyayangi.

Ayah lambat mendapat teman, tapi dia bersahabat seumur hidup Ayah benar-benar senang membantu seseorang... tapi ia sukar meminta bantuan.

Ayah di dapur. Membuat memasak seperti penjelajahan ilmiah. Dia punya rumus-rumus dan formula racikannya sendiri, dan hanya dia sendiri yang mengerti bagaimana menyelesaikan persamaan-persamaan rumit itu. Dan hasilnya?... .mmmmhhh..." tidak terlalu mengecewakan" ^_~

Ayah mungkin tidak pernah menyentuh sapu ketika masih muda, tapi ia bisa belajar dengan cepat.

Ayah paling tahu bagaimana mendorong ayunan cukup tinggi untuk membuatmu senang tapi tidak takut.

Ayah akan memberimu tempat duduk terbaik dengan mengangkatmu dibahunya, ketika pawai lewat. Ayah tidak akan memanjakanmu ketika kamu sakit, tapi ia tidak akan tidur semalaman. Siapa tahu kamu membutuhkannya. Ayah menganggap orang itu harus berdiri sendiri, jadi dia tidak mau memberitahumu apa yang harus kamu lakukan, tapi ia akan menyatakan rasa
tidak setujunya. Ayah percaya orang harus tepat waktu. karena itu dia selalu lebih awal menunggumu.

Ayah itu murah hati.....
Ia akan melupakan apa yang ia inginkan, agar bisa memberikan apa yang kamu butuhkan.... .
Ia menghentikan apa saja yang sedang dikerjakannya, kalau kamu ingin bicara...

Ia selalu berfikir dan bekerja keras untuk membayar spp mu tiap semester, meskipun kamu tidak pernah membantunya menghitung berapa banyak kerutan di dahinya....
Ayah mengangkat beban berat dari bahumu dengan merengkuhkan tangannya disekeliling beban itu....

Ayah akan berkata ,, tanyakan saja pada ibumu" Ketika ia ingin berkata ,,tidak"
Ayah tidak pernah marah, tetapi mukanya akan sangat merah padam ketika anak gadisnya menginap di rumah teman tanpa izin Dan diapun hampir tidak pernah marah, kecuali ketika anak lelakinya kepregok menghisap rokok dikamar mandi.
Ayah mengatakan ,, tidak apa-apa mengambil sedikit resiko asal kamu sanggup kehilangan apa yang kamu harapkan"

Pujian terbaik bagi seorang ayah adalah ketika dia melihatmu melakukan sesuatu hal yang baik persis seperti caranya....
Ayah lebih bangga pada prestasimu, daripada prestasinya sendiri....
Ayah hanya akan menyalamimu ketika pertama kali kamu pergi merantau meningalkan rumah, karena kalau dia sampai memeluk mungkin ia tidak akan pernah bisa melepaskannya.

Ayah tidak suka meneteskan air mata ....
ketika kamu lahir dan dia mendengar kamu menangis untuk pertama kalinya, dia sangat senang sampai-sampai keluar air dari matanya (ssst..tapi sekali lagi ini bukan menangis)

ketika kamu masih kecil, ia bisa memelukmu untuk mengusir rasa takutmu...ketika kau mimpi akan dibunuh monster... tapi.....ternyata dia bisa menangis dan tidak bisa tidur sepanjang malam, ketika anak gadis kesayangannya di rantau tak memberi kabar selama hampir satu bulan.

Ayah pernah berkata :" kalau kau ingin mendapatkan pedang yang tajam dan berkwalitas tinggi, janganlah mencarinya dipasar apalagi tukang loak, tapi datang dan pesanlah langsung dari pandai besinya. begitupun dengan cinta dan teman dalam hidupmu,jika kau ingin mendaptkan cinta sejatimu kelak, maka minta dan pesanlah pada Yang Menciptakannya"

Untuk masa depan anak lelakinya Ayah berpesan: ,,jadilah lebih kuat dan tegar daripadaku, pilihlah ibu untuk anak-anakmu kelak wanita yang lebih baik dari ibumu , berikan yang lebih baik untuk menantu dan cucu-cucuku, daripada apa yang yang telah ku beri padamu"

Dan Untuk masa depan anak gadisnya ayah berpesan :" jangan cengeng meski kau seorang wanita, jadilah selalu bidadari kecilku dan bidadari terbaik untuk ayah anak-anakmu kelak! laki-laki yang lebih bisa melindungimu melebihi perlindungan Ayah, tapi jangan pernah kau
gantikan posisi Ayah di hatimu"

Ayah bersikeras,bahwa anak-anakmu kelak harus bersikap lebih baik daripada kamu dulu....
Ayah bisa membuatmu percaya diri... karena ia percaya padamu...
Ayah tidak mencoba menjadi yang terbaik, tapi dia hanya mencoba melakukan yang terbaik....
Dan terpenting adalah...Ayah tidak pernah menghalangimu untuk mencintai Tuhan, bahkan dia akan membentangkan seribu jalan agar kau dapat menggapai cintaNya, karena diapun mencintaimu karena cintaNya.



Love you (full), Myko Sefriyana..
From the day I've met you, till now..and then..

And it will never end till the death do us apart..

Friday, August 28, 2009

Renungan....

Suatu ketika, ada seorang kakek yang harus tinggal dengan anaknya. Selain itu, tinggal pula menantu dan anak mereka yang berusia 6 tahun. Tangan orangtua ini begitu rapuh, dan sering bergerak tak menentu. Penglihatannya buram, dan cara berjalannya pun ringkih. Keluarga itu biasa makan bersama di ruang makan. Namun, sang orangtua yang pikun ini sering mengacaukan segalanya. Tangannya yang bergetar dan matanya yang rabun, membuatnya susah untuk menyantap makanan. Sendok dan garpu kerap jatuh ke bawah. Saat si kakek meraih gelas, segera saja susu itu tumpah membasahi taplak. Anak dan menantunya pun menjadi gusar. Mereka merasa direpotkan dengan semua ini. ”Kita harus lakukan sesuatu,” ujar sang suami. ”Aku sudah bosan membereskan semuanya untuk Pak Tua ini.”
Lalu, suami-istri ini pun membuatkan sebuah meja kecil di sudut ruangan. Di sana, sang kakek akan duduk untuk makan sendirian, saat semuanya menyantap makanan. Karena sering memecahkan piring, keduanya juga memberikan mangkuk kayu untuk si kakek.
Sering saat keluarga itu sibuk dengan makan malam mereka, terdengar isak sedih dari sudut ruangan. Ada air mata yang tampak mengalir dari gurat keriput si kakek. Meski tak ada gugatan darinya. Tiap kali nasi yang dia suap, selalu ditetesi air mata yang jatuh dari sisi pipinya. Namun, kata yang keluar dari suami-istri ini selalu omelan agar ia tak menjatuhkan makanan lagi.
Anak mereka yang berusia 6 tahun memandangi semua dalam diam. Suatu malam, sebelum tidur, sang ayah memperhatikan anaknya yang sedang memainkan mainan kayu. Dengan lembut ditanyalah anak itu. ”Kamu sedang membuat apa?” Anaknya menjawab, ”Aku sedang membuat meja kayu buat ayah dan ibu, untuk makan saatku besar nanti. Nanti, akan kuletakkan di sudut itu, dekat kakek biasa makan.” Anak itu tersenyum dan melanjutkan pekerjaannya.
Jawaban itu membuat kedua orangtuanya begitu sedih dan terpukul. Mereka tak mampu berkata-kata lagi. Lalu, airmata pun mulai bergulir dari kedua pipi mereka. Walau tak ada kata-kata yang terucap, kedua orangtua ini mengerti, ada sesuatu yang harus diperbaiki.
Mereka makan bersama di meja makan. Tak ada lagi omelan yang keluar saat ada piring yang jatuh, makanan yang tumpah atau taplak yang ternoda. Kini, mereka bisa makan bersama lagi di meja utama. Dan anak itu, tak lagi meraut untuk membuat meja kayu.....
(Majalah Paras Edisi Maret 2005)


Jika anak hidup dalam kecaman, ia belajar mengutuk
Jika anak hidup dalam kekerasan, ia belajar berkelahi
Jika anak hidup dalam pembodohan, ia belajar jadi rendah diri
Jika anak hidup dalam rasa dipermalukan, ia belajar terus merasa bersalah
Jika anak hidup dalam toleransi, ia belajar menghormati
Jika anak hidup dalam dorongan, ia belajar percaya diri
Jika anak hidup dalam penghargaan, ia belajar mengapresiasi
Jika anak hidup dalam rasa adil, ia belajar keadilan
Jika anak hidup dalam rasa aman, ia belajar yakin
Jika anak hidup dalam persetujuan, ia belajar menghargai diri sendiri
Jika anak hidup dalam rasa diterima dan persahabatan,
ia belajar mencari cinta di seluruh dunia....

Anak-anak adalah persepsi dari kita. Mata mereka akan selalu mengamati, telinga mereka akan selalu menyimak, dan pikiran mereka akan selalu mencerna setiap hal yang kita lakukan. Mereka adalah peniru. Jika mereka melihat kita memperlakukan orang lain dengan sopan, hal itu pula yang akan dilakukan oleh mereka saat dewasa kelak. Semoga kita mampu memberikan ”bekal & tabungan terbaik” untuk anak-anak kita kelak….Amin.

Jum'at kelabu..:(

Hari ini, perasaan Ibu gak karuan..Pertama, tadi pagi pas ditinggal Bang Andro masih keliatan lemes (kayaknya masih belum sembuh bener dari sakit yang kemaren), kedua Dik Aura udah mulai batuk pilek juga. Semalem, dik Aura bolak-balik bangun. Gelisah banget bobonya. Dari jam setengah 2 pagi sampe setengah 4, gak mau bobo. Balik sana, balik sini..hidungnya mampet, batuk berdahak..Duhhhh... :(
Tapi pagi ini Dik Aura tetep masuk ke daycare, soalnya kalo ditinggal di rumah, kebayang nanti repotnya teh Benur, ngurusin Bang Andro dan Dik Aura sekaligus, yang lagi pada gak fit.
Bang Andro sih alhamdulillah udah gak panas, udah minum Tempra beberapa kali. Nah Dik Aura ini nih..belum dikasih obat apa-apa. Mudah-mudahan sih gak keterusan sakitnya ya sayang.. :)
Wah, weekend ini (kayaknya) gak akan kemana-mana deh..pada istirahat aja semuanya di rumah. Secara Ayah juga lagi puasa, kasihan kalo suruh nganter jalan kesana-sini. Nanti lemes..hehehe.. ;)
 Bang ANdro, Dik Aura..cepet sembuh ya sayang..
Ibu sayang kalian...

Thursday, August 27, 2009

(giliran) Bang Andro tumbang..:(

Siang ini, pas telpon ke rumah, kata si Teteh badan bang Andro panas. Emang tadi pagi pas mau berangkat juga udah kerasa tuh panasnya.. Cuma Ibu pikir anget aja, biasa lah baru bangun tidur..Eh, gak tahunya, beneran panas.. :( Pas ditelpon suara Bang Andro lemeesss banget..Waduh, jadi khawatir deh.. Udah beberapa hari ini bang Andro memang susah maem. Maunya main mulu. Udah gitu, sejak puasa, tiap malem ikut Ayah ke mesjid. Mending kalo ke mesjidnya ikutan tarawih. Lha ini, sesepedaan diluar, dari jam 7 sampe (kadang) jam 9 malem.. Ya iya, lah..masuk angin.. :(
Duh, sayang..Kemaren dik Aura..sekarang bang Andro..Hati Ibu gak karuan rasanya, kalo salah satu diantara kalian sakit. Sekarang kata teteh panasnya udah agak turun, abis dikasih Tempra. Mudah-mudahan, beneran turun dan gak panas-panas lagi. AMien..
Ibu jadi kangen ama Bang Andro. Tunggu Ibu pulang ya, sayang..
 
 Love you always..

assisten-assisten...

Assisten yang dimaksud disini adalah pembantu rumah tangga ato pengasuhnya anak-anak. Jadi sejak nikah ama Ayah sampe bang Andro dan Dik AUra lahir, kita udah 3 kali ganti assisten..
Yang pertama, Mbak Amah. Nama lengkapnya Siti Salamah. Orang Cirebon. Lulusan SMA, umurnya waktu itu 18 tahunan. Orangnya baiiikkk banget. Jilbaber. Masaknya ueeenaaakk. Telaten ama Bang Andro. Dia mulai kerja pas satu bulan sejak Ibu ngelahirin Bang Andro. Rajin. Bersih. Sholatnya juga rajin. Tapi......lambaaaaannnnnnn bangedddd...Ngerjain satu kerjaan aja bisa lamaaaaaa banget. Duh, gak sabar deh jadinya. Mbak Amah ini juga ngantukan banget. Jadi kalo udah diem (gak ada kerjaan), bisa-bisa tertidur deh dia.. (Malah pernah nyetrika sambil tidur! Gak percaya, ya? Tapi suweeeerrrrr...Ibu liat sendiri! Hebring, yah..Walah, walah.. :( Kan, bahaya banget!) Akhirnya, mbak Amah berhenti kerja pas bang Andro umur 1 tahun sekian bulan (lupa persisnya) Alasannya, tangannya alergi detergen. Emang sih, tangannya pada melepuh gara-gara kalo nyuci suka lamaaaaa banget. Nah bareng mbak Amah ini, bang Andro pertama kali naik kuda, pas kita nginep di SariAter bareng temen-temen kantor Ayah dulu.. Nih dia fotonya..

Assisten yang kedua, Bi Cicih. Orang Banjar Ciamis. Umurnya 50 tahunan. Pinter masak. (dulunya istri kepala desa, trus jadi ibu kantin). Cekatan banget. Masak cepet. Beberes cepet. Nyuci cepet. Setrika cepet. Tapi karena ada sodaranya yang tinggal di Bandung, jadi seriiiinng banget ijin weekend (cie, istilahnyaaa....) di rumah sodaranya. Sama si bibi ini, bang Andro juga apet (lengket-red). Bertahan sampe Dik Aura lahir. Sampe teh Benur datang. Nih fotonya..
Si Bibi ini (ternyata) suka ngerem (ngurung-red) Bang Andro di kamar. Ibu juga sampe sekarang gak tahu, seberapa sering ato seberapa parah dia suka ngelakuin itu. Yang jelas, baru ketahuannya pas teh Benur cerita. Kebetulan waktu itu si bibi ijin pulang dulu (katanya sih mau sitirahat dulu..cie...istirahat nih, yeee..) Secara hutang2nya ke BRI udah lunas kali..Pas si bibi pulang itulah, teh Benur cerita kalo (ternyata), si Bibi ini suka ngehukum bang Andro kalo bang Andro "nakal"...Dueeerrrrrr! Kagetttt banget dengernya. :( 
Selama ini, Ibu ama Ayah percaya banget ama si bibi. Percaya dia sayaaaanng banget ama bang Andro, jadi gak mungkin ngelakuin hal-hal yang nggak-nggak. Ehhhh, gak tahunya... Ibu juga sih gak langsung percaya dong ama ceritanya teh Benur. Tapi setelah dirunut-runut lagi, Ibu inget-inget lagi kejadian yang lalu-lalu (plus liat wataknya si bibi yang suka "bossy" ke teh Benur-mungkin karena ngerasa senior ya-) ya..gak heran juga kalo semua cerita teh Benur itu tidak mengada-ada. Moso' pernah katanya, Bang Andro ditawarin alpukat, bang Andro-nya gak mau. Eh, dipaksa, trus muntah..Udah gitu, malah langsung dikerem di kamar. Teh Benurnya gak berani bela. Sien, cenah (takut, katanya-red) Walahhhhhhhhh......Rasanya sakit hatiiiiii banget. Anak kami, yang selalu kami jaga dan rawat sepenuh hati, dibegituin ama orang lain. Emang dia pikir dia siapaaaaa????!!! :(

Udah gitu, masalah renov rumah juga kan, dulu bermasalah ama pemborong yang juga sodara si bibi. Si pemborong yang kabur bawa uang kami kan bibi yang ngenalin. Tapi kayaknya si bibi gak ada rasa menyesal, tuh.. Minta maaf gitu..Nggak ada sama sekali. Ya udah, komplit deh! Akhirnya, pas anak si bibi sms, bilang si Bibi mau balik kerja lagi, HAH! Enak, ajaaaaa...!  :( Nggak, lah! No, No, No! Big, big NO! Thank you very much! Ibu bales sms terus terang aja, "kami nggak bisa terima bibi lagi karena ternyata bibi suka ngerem-ngerem bang Andro"
Biar aja anaknya tahu kelakuan ibunya. Sebbbbeeelll banget!  :( Lha wong selama ini kami udah baik banget ama si Bibi, gak pernah perhitungan about everything. Ya uang, ya makanan, ya jalan-jalan..semuanya gak dibeda-bedain. Lha kok ternyata kelakuannya begitu. Siapa yang gak sakit hati.. Jadi ya sorry aja ya Bi..Meski awalnya baik, (terpaksa) hubungan kita tidak diakhiri dengan baik-baik. Bibi sendiri yang membuat itu, kan? Ibu ama Ayah berasa nyesellll banget.. Kasihan ama Bang Andro..Maafin kami ya sayang.. :(
Ya udah, itu yang udah ya biarin aja..Mudah-mudahan tidak akan terulang lagi. Amien, ya ALLAH..

Next...Ini assisten yang (masih) bertahan sampe sekarang. Namanya Neng Rosmawati. panggilan dikampungnya : Nunur (jaka sembung bawa pacul..gak nyambung, cul...hehehe..)  ;) Sama si Ayah dipanggil Benur, jadi ya keterusan deh..manggilnya teh Benur. Ini anak Mandalahaji-Majalaya sana. Rumahnya (katanya) di kampuuuuunnngggg banget. Lulusan SMP. Umurnya 17 tahun. Polos banget pas pertama kali datang. Mulai kerja di rumah pas sebulanan Ibu ngelahirin Dik Aura. Jadi waktu itu sempet kerja beberapa bulan bareng si bi Cicih.. Seringnya jadi pesuruh si bibi, tuh. Kasihan, banget. Anaknya (mudah-mudahan) jujur, cekatan juga. Agak jorok (tapi ya liat latar belakangnya maklum aja, deh..yang penting masih bisa ditolerir). Sayang (mudah-mudahan) ama anak-anak. Pengertian. Mudah-mudahan awet, jadi Ibu gak repot cari-cari gantinya kalo dia berhenti nanti.
Well, masalah assisten ini emang gampang-gampang susah, ya.. Ibu sih sebenernya pengen hidup kita gak tergantung ama assisten. Tapi ya mau gimana lagi? Ibu kerja sampe sore. Kalo gak ada assisten, gimana kerjaan-kerjaan rumah? Makanya, sekarang harapan satu-satunya itu si teh Benur baik-baik ama bang Andro, sayang, dan jagain bang Andro bener-bener.
Nah berikut ini foto-foto teh Benur (yang tertangkap kamera). Doski susahhhh banget difoto. Gak tahu kenapa. (Mungkin) takut kalo difoto nanti wajahnya berubah jadi kucing ya..hehehe.. :D


Cita-cita Ibu sih (tetep) pengennya nanti anak-anak masuk fullday Islamic school, jadi berangkat pagi-pagi dan pulang sore bareng Ayah dan Ibu. Biar aja gede di sekolah. (gede di jalan juga, hehehe..) Ini untuk meminimalisir hal-hal negatif yang bisa saja terjadi di rumah kalo mereka ditinggal ama pembantu. Trus meminimalisir juga ketergantungan anak-anak sama pembantu. Jadi kalopun sewaktu-waktu (terpaksa) gak ada pambantu, anak-anak tetep 'aman' di sekolah. Mudah-mudahan ada rejeki umur, rejeki materi, biar semua bisa tercapai. Amien, amien ya Allah. :)
Pokoknya, We always trying all the best for our dearest little angels...^_^

Semalam..(part 2)

Semalem, pas Adzan Isya'...
Ibu : "bang, tolong TV-nya dimatiin, dong..Ada adzan, tuh.."
Bang Andro : "nggak, ah..."
Ibu : "Lho...kan kalo ada adzan, TV harus dimatiin..dengerin adzan dulu.."
Bang Andro : "nggak, mau kayak Teteh.." (teh Benur-red)
Ibu : "kayak Teteh apanya? " (bingung)
Bang Andro : "Teteh kalo ada adzan TV-nya gak dimatiin.."
(what? Nah, lho..si Teteh, niyyy....) :(
Ibu : "Oh, ya? Kapan?"
Bang Andro : "tadi siang.."
Ibu langsung ngelirik tajam ke si Teteh. Yang dilirik langsung tersipu malu.
Ibu : "emang lagi nonton apa, kok ada adzan TV gak dimatiin?" (dengan suara agak keras)
Teh Benur : " Ehm, abang..buka kartu aja..(malu) Itu..tadi lagi nonton Silet (RCTI).."
Ibu : "hmmmmm...." (gak usah diterusin kalimatnya, si teh Benur udah tahu, Ibu gak suka dan gak mau kejadian itu terulang lagi).

Akhir-akhir ini, si boss kecil emang makin pinter "ngadu". Tapi bagus juga, biar Ibu tahu yang terjadi di rumah. Secara sekarang istirahat siang Ibu gak bisa nengok bang Andro ke rumah.
Ya, kejadian-kejadian kecil seperti itu menjadi sangat berharga,kan? :D
Nice, Sayang.. Very nice.. ;)

Wednesday, August 26, 2009

Dik Aura tumbang.. :(

Ya, kemaren, badan Dik Aura panaaaasss banget. Sebenernya udah mulai keliatan dari hari senin sore, sepulang dari daycare. Kata Bunda Lia, badan Dik Aura agak anget, trus gak mau makan. Pas makan biskuit, malah muntah.. :(
Di sepanjang jalan menuju rumah pun, maunya mimi' terus, gak mau dilepas sama sekali. Sampe rumah (tetep) gak mau makan..trus pas malemnya, badannya super panas..Tapi Dik Aura emang hebbatt..biarpun badannya segitu panas, doi nyantai aja, tuh.  :) Gak rewel, apalagi nangis. Cuma semaleman pengen mimi' terus..
Wah, tapi tetep aja Ibu khawatir.. Akhirnya, selasa pagi diputuskan Dik Aura gak masuk DC, soale badannya masih kerasa panas. Ibu juga abis absen pagi langsung ijin ke Boss, trus pulang deh ke rumah dianter Ayah.. (Bang Andro juga senengggg banget liat Ibu di rumah pagi-pagi..hehehe, kejutan ya Bang..)
Di rumah, seharian penuh Dik Aura gak mau lepas dari Ibu. Nempeeellll terus. Sedih banget liat wajah tirusnya. Matanya sayu, badannya lemes, dieeemmm terus..Ibu akhirnya putuskan untuk tidak puasa, dengan pertimbangan Dik Aura lagi butuh banyak asupan ASI (apalagi lagi susaaaahh banget maem). Eh, gak tahunya, abis sholat Dzuhur, Ibu dapet mens.. Wah, ya jadi makin kuat deh, alasan untuk nggak puasa.. :(

Hari ini, alhamdulillah, Dik Aura udah gak panas lagi. Semalem juga udah mau becanda sama Ayah kayak biasanya. Mungkin pengaruh dari parasetamol yang diminumnya juga, ya.. :)
Alhamdulillah, deh.. Ibu jadi tenang. Hari ini Dik Aura dibawa lagi ke Daycare. Dan seperti biasa, begitu tadi mau ditinggalin, ngerengek, deh.. ;)
Gak papa, insyaALLAH Dik Aura akan baik-baik saja ya..amien..
Love you so much, sayang... :)
Big hug and kisses for you, dear...

Monday, August 24, 2009

Ramadhan 1430H..

Hari ini adalah hari ketiga puasa Bulan Ramadhan 1430H..
Dan berhubung Ibu lagi maleeeessss banget kerja..(biasanya sih males juga, tapi kayaknya gak males-males amat, deh.. :p ) ya puas-puasin posting, deh..Mumpung lagi banyak mood ngetik, nih.. ;)
Ngomongin tentang puasa, ini adalah puasa pertama Ibu setelah...ehm..4 tahun, lho! Swear! Jadi dulu setelah nikah ama Ayah tercinta, Ibu kan hamil Bang Andro, tuh..Tahun 2005, di awal bulan puasa, Ibu justru lagi mabok-maboknya..Istilahnya morning sickness. Mual muntah mulu, badan lemes, antipati ama makanan dan minuman, wah..parah berat, deh. Jadi bulan puasa 2005, Ibu gak ikutan puasa. Bayar fidyah buat penggantinya. Nah tahun 2006, bang Andro kan lahir tuh..Pas puasa tahun 2006, bang Andro (kalo gak salah) baru 6 bulanan, jadi masih ASI eksklusif..Jadi ya..gak puasa lagi..Tahun 2007, (masih) menyusui, tapi puasa pas hari kerja aja. Pertimbangan Ibu, kalo hari kerja kan bang Andro nyusu cuma pas malem doang, jadi siang bisa puasa. Nah khusus sabtu minggu, ibu gak puasa, maksudnya biar kualitas dan kuantitas ASI tetep terjaga..Yang bolong2 itu juga diganti dengan bayar fidyah.. :)

Next...tahun 2008. Ini tentunya lagi hamil Dik Aura, hamil besar..sangat, sangat besar! Lha wong perkiraan dokter lahiran pas Idul Fitri, kok..dan bener..lahirnya pas 5 hari setelah Lebaran hari pertama.
Nah, tahun ini...Ibu rasanya kangeeeennnn banget ama puasa. Pengen ikutan puasa bareng ama yang lain. Sebenernya Dik Aura juga masih nyusu ASIX, tapi kan udah gak se-eksklusif pas umurnya belum 6 bulan, ya...Secara Dik Aura sekarang udah mau 11 bulan, udah mulai maem, gituuu... :)

Jadi ya, Bismillahirrohmanirrohim...Mudah-mudahan lancar puasa tahun ini, Dik Aura (tetep) sehat, jadi Ibu bisa bener-bener puasa 1 bulan penuh...amien, amien.. ;)
Nah ini fotonya foto pas Ibu hamil Dik Aura, nih. Yang foto pas hamil Bang Andro kok (ternyata) gak ada, ya..Kayaknya sih emang gak punya..Waduh, waduh..Gak papa, deh. Wajah dan bentuk badan Ibu ya gak jauh beda ama pas hamil dik Aura, kok..hehehe.. :p
tuch, kan..nggak beda jauh.. ;)

Asep Strawberry..

Ini adalah cerita lanjutan dari libur 3 hari agustusan kemaren..
Jadi pas tanggal 17 agustus kemaren itu, ayah Ibu ngajak bang Andro, dik Aura ama teteh juga, nyobain makan siang di Asep Strawberry, di daerah Nagreg sana..Denger tentang tempat ini dari tante Kamelia, (Ibunya kak Zidane ama Teh Zalfa). Katanya tempatnya asyik, ada flying fox, naik kuda, perahu sampan, dan yang utama, makanannya enaaakkkk bangett. :)
Kita berangkatnya gak siang-siang amat, jam 10-an udah keluar dari rumah. Perkiraan Ibu, jam setengah 11 ato paling lambat jam 11 juga udah sampe sana..Jadi sebelum makan siang, kita bisa main dulu, gitu.. ;)
Eh, perkiraan tinggal perkiraan. ternyata jalanan muaaaccceetttt, bangetttt...! :(
Pertama (katanya) ada karnaval agutusan, dan yang kedua, (ternyata) jalanan di nagreg sana lagi ada perbaikan..
Waduhhh...BT bangedd, dah! Mana panaaasss, sampe udara di dalam mobil tuh nguplek gak karuan. Jarak tempuh yang harusnya cuma setengah jam ampe 45 menit, molor jadi hampir dua jam! MasyaALLAH...Untungnya, anak-anak baik banget. Pada bobo pules semua. Bangun-bangun pas udah mau sampe ke tempat yang dituju.
Dan akhirnya, sampe juga lah kita di Asep Strawberry.. Dan, gak kecewa! :D
Ternyata tempatnya asyikkkk, banget.. Ya view-nya, ya mesjid luasnya, trus yang penting lagi, makanannya ueenakkkkk (meskipun lama banget datangnya), sampe2 gak sempat difoto dulu untuk dokumentasi, saking laparnya! hehehe... ;)

Dan akhirnya, setelah makan2 selesai, kita jalan2 ke bawah, deh..
Bang Andro katanya pengen naik flying fox ama naik kuda, jadi akhirnya ibu beliin tuh dua tiketnya. Eh, gak tahunya...ngadat! Alias gak mau naik dua-duanya.. :(
Wadoohhhh...bang Andro, bang Andro...
ANd guess what..?
Akhirnya tuh flying fox ibu yang naik, dan kudanya dinaikin ama Dik Aura (ama teteh, karena kata si Mang-nya, kalo ama Ibu, kasihan kudanya. Wah, si Mang ngeledek! Emang gue segitu gendutnya, ya Mang..???? ;)
Anyway, akhirnya.....ibu naik flying fox (pertama kali seumur hidup) di Asep Strawberry, dan Aurora Barron Florista Sefriyana (juga) naik kuda pertama kali di hidupnya di...Asep Strawberry! Horrreeeee.....! *clap* :)



Nah, kalo Ibu ama Dik Aura (plus si teteh) seneng-seneng naik flying fox ama kuda, abang mah udah cukup seneng dengan berlarian kesana kemari..dan...naik delman pajangan!
Waduh, Bang..Bang... ;) Tapi, semuanya asyiiiiikkkk..... :)
We should do it again next time, guys..(InsyaALLAH).. ;)

Bang Andro oh Bang Andro....(part 2)

Jagoan Ibu yang satu ini, emang kagak ada duanya, deh...hehehe.. :D
Selama ini kalo Ibu ngajak ngomong Bang Andro trus bang Andro-nya dieeem aja gak nyahut, Ibu selalu bilang: "udah, ah..nanti Ibu gak mau ngajak bang Andro ngomong lagi..."
Nah ceritanya, kemaren minggu siang sepulang dari Buahbatu, kebetulan ada kereta api lewat..
Bang Andro: "Yah, ada kereta!"
Ayah: "iya, sayang..keretanya panjang, yaaa.."
Bang Andro: "Yah, mau dibuka...(kaca mobil-red) Bang Andro mau liat! " Kaca jendela dilock ama Ayah dari central door, jadi Bang Andro gak bisa buka kaca sendiri.
Ayah: "Jangan, sayang..udaranya panas banget..kan kita pake AC..Diluar debunya banyak banget, tuh!"
Bang Andro: "mau dibuka, mau dibuka..!" mulai ngotot-as always- hehehe..
Diam. Ayah diam, Ibu juga diam. Hening...
Eh, tiba-tiba..
"Nanti, kalo Ayah ama Ibu ngajak ngomong Bang Andro, Bang Andro gak mau ngomong, ah!"
Whatttt..?
Ayah ama Ibu berpandangan. Maksudnya apa ya ini jagoan kecil?
"kenapa, sayang..? " ibu tanya untuk memastikan.
"Itu..bang andro mau kacanya dibuka, tapi Ayah ama Ibu gak dengerin bang Andro..!"Ugh...! Kennnaaaa, bangeeeddd....! ;)
Waduh...maaf ya sayang.. Ayah dan Ibu harus benar-benar selalu diingatkan untuk (selalu) mendengarkanmu...We love you full, sayang..^_^

Friday, August 21, 2009

renang (kedua) dik Aura..

Jadi ceritanya tuh, Ayah Ibu pengen anak-anak seneng olahraga. Secara olahraga itu membuat badan sehat, bugar, gak gampang sakit, dan pastinya bagus untuk relaksasi juga. :)
Nah, kebetulan Ayah ama Ibu kan hobby ama berenang.. (ibu sih gak jago2 amat berenangnya-kalo dibandingin Ayah- tapi ya, lumayan lah..minimal renangnya bukan gaya batu ajah..) hehehe.. :p
Kami berdua pengen bang Andro ama dik Aura juga pinter berenang. Kalo Abang, dulu diajak renang pertama kali di kolam renang yang airnya anget, di Bikasoga Bubat sana...Pertama kali berenang, umurnya (kalo gak salah) 9 bulanan..Pokoke jadi perenang termini saat itu.. :D
Abang excited bangedddd waktu itu... Trus selanjutnya, diajak renang di kolam renang yang ada di komplek perumahan yang airnya dingin pun, tetep excited..(dan berlanjut sampai sekarang..) Asyik, dehhh.. :)

Nah kalo Dik Aura, kemaren diajak renang pertama kali pas umurnya udah mau 10 bulan..dan..di kolam renang kmplek perumahan kita, yang airnya dingiiiiinnnn...Jadi udah bisa ditebak... Baru masuk air sebentar, Dik Aura udah langsung menggigil, dan...nangis...! :(
Salah kami juga..pertama kali diajak renang harusnya di air anget, yaaa...
Makanya, pas libur agustusan kemaren, akhirnya diajaklah Dik Aura berenang di kolam yang airnya anget.. Nama kolam renangnya Pandiga, di daerah Cihanjuang-CImahi sana. Kolam renang ini baru kami kunjungi, dan..yeah, it's not bad at all.. :)
Airnya bersiiihhhh banget...ada kolam khusus untuk anak-anak which is airnya anget, ada kolam untuk dewasa yang (walopun) airnya dingin, tapi atasnya ada tutupnya..
(ibu gak perlu khawatir kulit makin gosong, deh..) hehehe.. ;)
Dan hasilnya...? Wah, dik Aura dan Bang Andro senenngggg banget! :D
Dik Aura malah (tadinya) gak mau diajak naik..padahal udah setengah jam lebih di air..hehehe..ketagihan ya, Dik.. ;)

Ayah juga sempet naik kedalam balon yang gedeeeee banget (ibu gak tahu apa istilahnya tuh balon raksasa) ;)
Tadinya abang yang mau naik, tapi abangnya ngadat, gak mau masuk pas balonnya mau dipompa. Akhirnya digantiin ama Ayah. Nah pas balonnya udah jadi, eh...abang pengen ikutan. Waduhhh..ya gak bisa dong sayang. Nanti kalo abang ikutan masuk, balonnya kempes lagi.. :(
Jadi untuk sementara, Ayah aja dulu ya.. :)
Kasihan bang Andro..liatin mukanya, tuh..Sedih, banget...gak bisa ikutan ayah masuk ke dalem balon raksasa. Sorry, dear..you can try another time.. ;)


Puas berenang, Dik Aura ceriaaaaa banget....liat deh..wajah cerianya.. :D
Intinya, semuaaaa senangggg...Bang Andro malah udah nagih lagi:
"Bu, kita berenang lagi, yuuuukkk...." ^_^